Lockdown?!?

Assalamualaikum sahabat fillah …

Boring banget!! Gak ada kerjaan di rumah.
Tugas sekolah/kampus tambah numpuk.
Pengennya refreshing, Hang out kemana gitu atau Piknik, Kan seger. Nggak diem di rumah,di asrama, atau dikosan gak jelas gini.

Siapa bilang nggak jelas??
Kalau kita bisa memanfaatkan waktu, Nggak bakal boring.
Apalagi kalau kegiatan kita malah menambah pahala.
Dapet surga kalau gini..

Rasulullah SAW bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Diantara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah (dia) meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”

Wahai Kaum Rebahan, bangkitlah!!
Mau sampai kapan berada diatas “zona nyaman” itu??
Banyak banget yang bisa kita manfaatin karena lockdown ini. Contohnya:

  • Khatamin alquran.

Yang biasanya khatam setahun sekali. Ini kesempatan kita buat naikin “prestasi”. Seenggaknya nambah 1 lah paling dikit. Masa mulai jaman dulu sampai sekarang gak ada peningkatan….?

  • Baca buku yang bermanfaat.

List buku yang udah dibeli itu dibaca ya, Ukhty ! Jangan cuman dibeli buat menuhin rak aja. Apalagi kalau bukunya tentang Rasulullah. Pasti ada aja hal-hal baru yang bakal kita temuin.

  • Bantu orang tua.

Bantuin Ibunya masak, bersih-bersih rumah, nyuci. Pahalanya besar banget berbakti sama orangtua itu.

Suatu ketika Rasulullah ditanya oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

أيُّ العَمَلِ أحَبُّ إلى اللَّهِ؟ قالَ: الصَّلاةُ علَى وقْتِها، قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: ثُمَّ برُّ الوالِدَيْنِ قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: الجِهادُ في سَبيلِ اللَّهِ قالَ: حدَّثَني بهِنَّ، ولَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزادَنِي

“Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?” Nabi bersabda, “Shalat pada waktunya.” Ibnu Mas’ud bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Nabi menjawab, “Lalu birrul walidain.” Ibnu Mas’ud bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Nabi menjawab, “Jihad fi sabilillah.” Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi.”
(HR. Bukhari dan Muslim

  • Nge-game.

Boleh emang??
Boleh lah, kita juga butuh refreshing kan?
Tapi, jangan banyakan waktu nge-game sama waktu baca Alqurannya.
Dulu Rasulullah juga nge-game kok. Bedanya gak pake gadget. Ada 3 permainan yang paling beliau sukai. Berkuda, memanah, dan berenang.

Dan masih banyak lagi yang bisa kita kerjakan…
Intinya, jangan ngeluh karena sesuatu hal yang tidak cocok sama kita. Karena Allah ngasih sesuatu yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Bismillah Mari Kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk Lebih dekat dengan Allah SWT dan Mendapatkan ridho Allah SWT wa Rosulullah Aamiin Yaa Robb alamin 🤲

Untuk Menemukan Vaksin Virus Corona (Covid-19) itu Membutuhkan Waktu Lama,Mengapa Demikian ?

Assalamualaikum sahabat fillah…

Mengapa begitu lama bagi para peneliti untuk menemukan vaksin tersebut?

Sampai kapan kita harus menunggu vaksin yang mampu menangkal virus corona (Covid-19)?

Berbagai cara telah dilakukan para pemerintah di dunia dalam menghadapi covid-19 ini seperti karantina, social distancing, isolasi diri sampai lockdown.

semua hal tersebut dilakukan untuk menangani dan mencegah penyebaran penyakit semakin meluas , sambil menunggu vaksin penangkal covid-19 ditemukan.

Lantas, mengapa butuh waktu lama bagi para ilmuan untuk menemukan vaksin tersebut?

Menyadur Daily Mirror, para peneliti di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan vaksin covid-19.

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat telah mengembangkan obat pencegahan, bekerja sama dengan bioteknologi modern.

Percobaan penyuntikan vaksin baru kepada manusia telah dilakukan di Amerika. Percobaan ini dilakukan kepada seorang ibu dua ana, Jenifer Haller. Banyak yang berharap pada keberhasilan percobaan ini.

Tahap pertama percobaan adalah menguji vaksin pada 45 pria dan wanita yang berusia 18 san 55 tahun. Selanjutnya mereka akan menerima dosis kedua di hari ke-28 setelah percobaan pertama. Namun, perlu 12 hingga 18 bulan baru vaksin dapat digunakan secara luas.

Pakar penyakit menular Dr John Tregoning mengatakan kepada BBC, “Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya, ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan bahan yang aman digunakan pada manusia dan mereka yang melakukan percobaan akan selalu dipantau.”

Tregoning menambahkan, proses mengembangkan vaksin bukanlah urusan soal perlombaan antar ilmuan, melainkan perlombaan melawan virus demi kepentingan kemanusiaan.

Ia juga menerangkan butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan tahap pertama pengujian manusia, kemudian perlu diikuti dengan uji klinis yang bisa memakan waktu hinga 8 bulan.

Untuk sementara, ada tiga tahap pengujian vaksin ;

Yang pertama adalah melibatkan kelompok-kelompok kecil yang dirancang untuk memastikan vaksin tersebut aman dikonsumsi manusia.

Kedua, dengan melibatkan ratusan sukarelawan. Tahap ini tetap dipantau oleh para ilmuan untuk memastikan respon tubuh terhadap vaksin tersebut.

Ketiga, pengujian vaksin dilakukan kepada ribuan orang. Selain diberikan vaksin, kelompok pengujian ini juga akan diberikan plasebo untuk menguji efektivitas vaksin.

Dalam kondisi normal, tiga tahap pengujian ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Tetapi jika melihat kondisi yang sedang dihadapi sekarang, proses percobaan bisa dipercepat.

Namun, sebelum semua tahap itu dilakukan, vaksin tersebut harus disetujui terlebih dahulu. Karena selain memakan waktu yang lama dalam tahap percobaan, pembuatan vaksin ini juga memerlukan biaya hingga miliaran pound.

Keputusan sulit juga dihadapi oleh para peneliti tentang siapa orang yang bisa menerima dosis pertama vaksin ini.

Dr Kathryn Stephenson sari Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin Pusat Medis Deaciness Beth Israel mengatakan, “Petugas kesehatan garis depan biasanya adalah kelompok pertama yang harus menerima vaksin.”

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai