Kitakan sering banget tuh, eehhh bukan sering tapi sudah menjadi kebiasaan dzikir pagi dan petang. Tapi pada tahu tidak keutamaannya ap? Biar kita semakin semangat dzikir pagi dan petangnya, yuk mari baca sampai habis.😊
Mendapat Kasih Sayang Allah
Allah SWT berfirman:
وَّ سَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
“dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 42)
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 43)
Orang yang berdzikir diibaratkan seperti orang yang mencintai Allah karena selalu mengingatNya dalam keadaan dan aktifitas apapun yakni dengan melakukan keutamaan dzikir pagi dan petang, tentunya setiap kebaikan yang dilakukan seorang hamba akan mendapat kebaikan berlipat dari Allah SWT, maka Allah akan memberi kasih sayangNya pada hamba tersebut melebihi apa yang bisa dibayangkan dan dipikirkan.
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir 40: Ayat 55)
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.” (QS. Qaf 50: Ayat 39)
Selalu Mengingat dan Diingat Allah
“Perumpamaan orang yang ingat akan Rabb-nya dengan orang yang tidak ingat Rabb-nya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Al-Bukhari dalam Fat-bul Baari XI/208 no. 6407).
Amalan yang Disukai Rasulullah
“Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu Dawud: 3667).
Amalan Paling Baik di Mata Allah
“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377).
Memberi Rasa Tenang
“…Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Pencipta jiwa setiap manusia tentunya adalah Allah, dalam jiwa tersebut akan ada ketenangan jika selalu diisi dengan kebaikan dan mengingat Allah, salah satunya dengan dzikir ya sobat, hati dan jiwa tenang jelas akan kita dapatkan.
Pahala Seperti Haji dan Umrah
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thobroni).
Jika Meninggal akan Masuk Surga
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan, pen) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa pahala). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)
Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306)).
Mendapat Syafaat di Hari Kiamat
“Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692)). Jelas dari hadist tersebut, syafaat akan didapatkan jika mengucap dzikir tersebut secara rutin dan ikhlas.
Terlindung dari Bahaya gangguan jin dan sihir
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.” (Dibaca 3 x pada petang hari). Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini di sore hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan mendapat bahaya racun di malam tersebut. (HR. Ahmad 2/290).
Upaya Memohon Perlindungan
Dzikir dan selalu menyebut asma Allah tentunya sama dengan memohon perlindungan kepada Allah ya sobat, dimana dari sekian banyak dzikir tentunya ada yang bermakna memohon perlindungan seperti “laa hawla quwwata illa billah”, sobat bisa mengamalkannya dan membuktikan langsung manfaat yang didapat.
Jauh dari Dosa
Dengan mengingat Alah terus menerus dengan jalan dzikir, secara langsung akan mencegah dari dosa dan maksiat sebab selalu ingat bahwa Allah ada dan melihat apa saja yang hambaNya kerjakan, dengan demikian, sobat akan berfikir berulang ulang sebelum berbuat dosa hingga akhirnya tidak melakukan dosa tersebut karena dekatnya hati sobat dengan Allah.
Menambah Rasa Khusyu’ dalam Beribadah
Dzikir tentu akan menambah rasa khyusu’ dalam beribadah lain misalnya ketika shalat ya sobat, sebab selalu bersyukur mendapat kesempatan untuk bisa beribadah dan mencari jalan mendekat pada Allah.
Mengingat akan Kehidupan Setelah Kematian
Dzikir juga akan mengingatkan kita akan kematian, dimana hal tersebut ialah perbuatan yang dianjurkan agar jauh dari dosa, tentunya hal ini karena selalu mengingat Allah dan dosa-dosa ya sahabat fillah, sehingga selalu takut untuk berbuat dosa karena ingat kematian bisa datang kapan saja.
Semoga bermanfaat bagi kita semua khusunya diri saya pribadi, dan semoga kta menjadi hamba yang senantiasa selalu berdzikir kepadaNya dalam keadaan apapun Aamiin.
Buat yang sudah pacarana 1-5 tahun kayak kredit mobil, tahu gak apa nikmatnya pacarana?
Pacarana adalah istilah anak muda yang dilakukan untuk mengenal kepribadian, hati, emosi dan sebagainya terhadap pasangannya. Namun kenyataannya pacarana bukan sekedar berorientasi hati melainkan juga berorientasi body sehingga sulit melepaskan diri dari hawa nafsu yang seharusnya belum berjadi. Pada hakikatnya, pacarana tidak memiliki manfaat apapun melainkan menimbulkan kerugian yang sangat banyak baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Menurut sebagaian orang “kita pacarana islam kok” ingat ya!! Di dalam islam tidak mengenal pacarana, tetapi ta’arufan.Ta;aruf menurut Bahasa artinya perkenalan, islam menganjurkan umatnya untuk ta’aruf dan menjauhi pacarana, karena ta’aruf mengantarkan dua orang kedalam hubungan yang serius yaitu pernikahan sedangkan pacarana hanya bermaksud mencari kesenangan duniawi. Dalam ta’aruf ketika dua orang bertemu maka akan didampingi oleh pihak ketiga agar tidak menimbulkan fitnah.
Cinta sejati yang sesungguhnya kita dapatkan setelah menikah. Allah tidak melarang ummatnya untuk suka kelawan jenis karna itu memang fitrah manusia, namun Allah melarang kemaksiatan akibat dari pacarana. Dampak yang bisa kita rasakan karna pacarana adalah memperkeruh suasana hati saat dan pikiran. Saat rindu melanda, pikiran akan terusik oleh bayangannya dan jika rindu itu tidak bisa hilang maka langkah selanjutnya adalah bertemu. Dalam pertemuan tersebut, setan berusaha menghasut manusia untuk mendekati zina. Awalnya zina hati, kemudian zina mata, zina telinga, zina lisan, zina tangan dan zina kaki semuanya menuju kemaksiatan. (na’udzubillahiminzalik, semoga kita selalu dilindungi oleh Allah dan dijauhkan dari perbuatan tersebut).
Saat seseorang berduaan ditempat yang sepitanpa didampingi pihak ketiga, setan akan berperan . Hasrat laki-laki dan perempuan akan akan di sulut dan terus dipengaruhi untuk melakukan zina. Pada akhirnya, pacarana akan menodai kemulilaan cinta yang sesungguhnya. Penelitian mengatakan bahwa motivasi seseorang pacarana pada umumnya bukanlah komitmen untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan namun secara psikologis, efek dari masa puber yang tidak terarah. Dalam isalam dijelaskan, berpuasa,menundukkan pandangan adalah cara terbaik membentengi diri dari gejolak hawa nafsu. Karna disisi lain, sedikit makan mendorong pikiran konsentrasi . solusi lain untuk membentengi diri yaitu dengan mengisi aktifitas sehari-hari dengan kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga, ikut dalam kegiatan social dan lain sebagainya.
Cinta membuat orang buta dan tuli, apapun akan dilakukan demi kebahagiaan sang kekasih. Remaja muda banyak sekali hanyut dalam cinta yang terlarang, cinta yang berbuah dosa. Saat cinta terikat dalam jalinan pernikahan atas dasat akidah dan iman, allah meridhai dan memberkahi kemudian orang tua dan masyarakat merestui saat itulah betapa indahnya artri cinta. Ada yang menganggap menikah tanpa pacarandiangagp kuno, ketinggalan zaman.
Remaja pesimis mengungkapkan cinta untuk menikah. Sebagian orang memilih menikah di umur yang lebih matang setelah memperoleh gelar sarjana dan dan karir yang cemerlangsebagian lagi memilih menikah di usia muda agar terhindar dari cinta yang terlarang. Maka kita dianjurkan untuk menghindari yang Namanya;
Pandang-pandangan
Pandangan yang disalah gunakan untuk melihat yang bukan haknya , hukumnya haram. Menjaga pandangan merupakan hal pertama yang harus dilakukan agr tidak terjerumus ke dalam lingkaran setan.
2. Berkhayal
Hindari angan-angan kosong dan khayakan palsu cinta. Buatlah dirimu sibuk dengan berbagai aktifitas yang positif. Tnamkan benih cinta dengan mengharap ridho Allah jangan ada ruang kosong di dalam hati. Ingatlah Allah dimanapun dan kapan pun agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.
3. Kata-kata
Rangkaian kata-kata manis mampu menaklukkan siapapun , maka dari itu jangan sampai terjebak oleh rayuan palsu, hal yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka adalah “mulut dan kemaluan” (HR. Tirmizi)
4. Langkah dan tindakan nyata
Saat ego kehilangan control, saat itulah hawa nafsu akan menguasai. Apa saja akan di lakukan tanpa rasa malu. Jangan terjebakk ke dalam pergaulan yang salah, dampak dosa zina sudah terlihat dimana-mana, Allah murka terhadap perilaku tersebut.
Masa remaja merupakan masa yang paling indah, dimana setiap remaja bebas menapresiasikan dirinya namun tetap dalam hal positif. Masa remaja adalah puncak semangat meraih impian, jangan sia-siakan masa remaja dengan hal yang tidak bermanfaat isilah masa mudamu dengan penuh prestasi meskipun saat ini belum mampu menjadi muslim yang baik, kita istiqomah dan bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan meridhoi setiap langkah hijrah kita.
Orang tua selalu mendoakan agar anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, selalu ingat perjuangan orang tua yang telah membesarkan dan mendidik kita, Jadi jangan pernah mengecewakan mereka. jangan menunggu dimasa depan untuk berubah menjadi baik, tapi sekaranglah saatnya kita berubah menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat!😊
Musibah sangat besar ialah ketika seseorang satu sama lain saling membantu melakukan maksiat kepada Allah, ketika manusia saling mendorong melakukan apa yang dilarang Allah SWT, bila Kita saling mendukung untuk meninggalkan perintah Allah SWT. ketika itulah terjadi yang namanya fitnah. Di saat itu, yang terjadi adalah dominasi seruan pada kemungkaran, larangan terhadap yang ma’ruf, anjuran untuk kmemnuhi dan mengikuti hawa nafsu.
kebalikannya, Allah SWT sangat memerintahkan kondisi saling tolong menolong salan kebaikan dan takwa. Allah SWT begitu memuliakan manusia yang bersama-sama mendukkung dakwah kepada-Nya, yang saling menasehati, saling meluruskan, saling memberi petunjuk, saling mengingatkan pada amal shalih.
Maka musibah paling berat bagi seseorang sebenarnya adalah bila ia telah dihiasi oleh syaitan manusia dan jin, sehingga melihat kebatilan itu menjadi baik, lalu ia meyakini bahwa kebatilan itu menjadi kebenaran yang patut dikerjakan. Seseorang bila tidak waspada darai perintah kepada kemaksiatan, ia akan termakan oleh tazyiin (penghiasan) syaitan yang menyebabkannya melakukan kemungkaran yang dianggap benar. Selanjutnya, ia akan terjerumus pasa kekeliruan hingga dalam bentuk kesyirikan, terjerumus dan diombang ambingkan oleh hawa nafsu.
Dengarkanlah bagaimana sumpah syaitan seperti yang dikabarkan dalam Al Qur’an surah Al Hijr ayat 39 “La-ugwiyannakumajma’iin”, Pasti akan aku sesatkan, pasti akan aku tipu, pasti akan aku perdayakan kalian wahai manusia seluruhnya. “La-uzayyinanna lahum”, Dia ingin menghiasi kebatilan agar terlihat baik. Dia ingin agar kita manusia manusia juga turut memikul beban-beban dosa yang mereka pikul. Dengarkanlah juga bagaimana sumpah syaitan untuk kita, “Inni lakuma laminannaashihiin”. (Qs. Al A’raf : 21). Sesungguhnya kami ini adalah penasihatmu. Sebenarnya aku memberi kebaikan untukmu. Sesungguhnya aku membantumu untuk sesuatu yang berguna. Dia meyakinkan kita bahwa mereka melakukan perbaikan untuk kita. Padahal, kenyataannya, mereka dusta.
Zaman sekarang, zaman yang penuh dengan sarana melakukan kemaksiatan, Sarat dengan fasilitas yang bisa membawa kita pada kerugian. Kita disajikan banyak peluang untuk tetipu dengan keburukan yang berbalut kebaikan. Kita penting menghidupkan kembali kewaspadaan seperti ini, agar kita benar-benar saling tolong menolong atas kebaikan dan ketakwaan. Agar kita serius menerukan kebenaran. Imam Al Qurthubi rahimahullah mengatakan dalam tafsirnya, “Saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan bisa dilakukan dengan beragam cara. Maka kewajiban seorang muslim membantu orang lain dengan ilmunya dan mengajarkannya, membantu orang kaya untuk memenej hartanya, memberi dorongan kepada orang lain untuk memiliki keberanian berjuang di jalan Allah sehingga umat islam tampak sebagai satu barisan”.
Kita akan menghadapi situasi yang begitu berat, bila sebagian manusia di sekitar kita berlaku seperti hewan ternak. Hewan yang tak memiliki naluri kebaikan dan tak kmenolak kemungkaran. Lupa bahwa sesungguhnya dirinya membawa kewajiban yang harus ditunaikannya. Karena itulah Ibnu Khaldin dalam Muqaddimahnya mengatakan, “Manusia bisa mengidap kanker hewan secara keseluruhan. Baik secara perasaan, tindakan, makanan, tempat tinggal dan lainnya. Sesungguhnya manusia memiliki keistimewaan ketimbang hewan,dengan pikirannya yang bisa diarahkan untuk bisa mendapatkan penghidupan, bekerjasama dengan sesama untuk kebaikan, berhimpun untuk menciptakan suasana saling tolong menolong dalam hal itu , menerima apa yang dibawa oleh para Nabi dari Allah SWT ,dan melakukannya , serta memperbaiki akhiratnya”.
“(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 25)
Beban-beban dosa yang terpikul akibat kesalahan orang lain itu bisa terjadi karena tulisan,karena informasi,karena ucapan seseorang yang isinya menyebabkan orang lain melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Sebut saja misalnya mengajak orang untuk banyak mendengarkkan lagu-lagu dengan alasan bisa menenangkan jiwa, memberi kesenangan, dan semacamnya. Menyampaikan kepada orang lain soal kemaksiatan hingga menjadikan orang tersebut tergiur dan ingin ikut terjun merasakan kemaksiatan tersebut. Menginformasikan secara keliru, tanpa mencari bukti dan alasan yang terang tentang aibdan kesalahan para ulama, sehingga masyarakat membenci ulama tertentu dan tidak ingin mendengarkan nasihatnya dan semacamnya. Intinya adalah imformasi yang bisa menimbulkan dorongan orang lain pada kemaksiatan dan dosa.
Sesungguhnya, kita sendiripun belum mampu memikul beban-beban dosa yang kita lakukan sendiri. Bagaimanakah jika di hari kiamat kelak harus memikul beban-beban dosa yang dilakukan orang lain atas anjuran kita? bukankah Rasulullah SAW bersabda dalam hadis shahih , “Barang siapa yang mengawali kebiasaan baik dalam islam maka ia akan mendapat pahala kebaikannya ditambah pahala kebaikan orang yang melakukan kebaikan itu, tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Barang siapa yang memulai kebiasaan buruk dalam islam, makak ia akan memikul dosanya dan dosa orang yang melakukannya , tanpa mengurangi beeban dosa yang harus ditanggung orang tersebut sama sekali”.
kita perlu saling mengenal, sebagai langkah paling pertama untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Kita harus perkuat kembali kebersamaan kita karena kita semua saat ini sedang berada dalam pantauan syaitan dari kalangan jin dan manusia.
Sudah pada tahu belum tempat curhat terbaik itu dimana?
Yang pasti tempat curhat terbaik itu bukan di Facebook,Instagram,Twitter,ataupun WhatsApp. Terus dimana dong?
Kita hidup didunia ini tak terlepas dari yang Namanya cobaan. Terkadang, cobaan bisa datang beruntun dan terasa sangat menyesakkan. Banyak cara digunakan untuk lepas dari himpitan persoalan itu, diantaranya berkomunikasi dengan orang lain. Mencurahkan isi hati (curhat) deanggap sebagai salah satu cara untuk melepaskan beban. Orang sering berharap mendapatkan pencerahan mengenai cara terbaik untuk menyudahi pesoalan tersebut. Namun sayangnya, terkadang kita kerap melupakan Allah SWT sebagai tempat curhat terbaik bagi setiap umat.
Berikut adalah cerita seorang hamba yang jika ia memiliki masalah, ia hanya curhat kepada Allah SWT.
Saya selalu berkeyakinan, takdir baik dan buruk harus ikhlas diterima. Selalu disikapi dengan berprasangka baik kepada Allah. Karena bagaimana pun takdir tidak bisa dipungkiri akan terjadi. Setiap ada masalah saya selalu mengagandengkannya dengan ayat-ayat Al Qur’an. Sehingga saya tetap merasa terarah.
Saya pernah tidak ada uang sama sekali untuk hidup. Ini yang paling berat yang pernah saya alami. Saat itu saya tinggal di Kramat Lontar, Jakarta Pusat. Terlebih saat itu saya menampung beberapa teman. Waktu itu, untuk sekedar ongkos ngajar saya saya tidak ada. Namun karena ngajar adalah azam saya, terpaksa saya harus jalan kaki. Saya waktu itu ngajar di dua tempat, Kwitang dan Tebet.
Hari itu saya tidak sarapan. Uang sepeserpun di dompet tidak ada. Sebelum Zuhur saya ke masjid UI. Jangan sampai ada orang yang tahu, saya ini belum makan. Di masjid saya mengadu kepada Allah. Saya tumpahkan segala permasalahan yang saya hadapi. Setelah shalat saya berangkat ngajar ke Kwitang dengan jalan kaki. Di Kwitang, tempat pengajianbiasanya pasti ada teh manis dan roti. Herannya hari itu tidak ada sama sekali hingga selesai ngajar. Sepulang dari Kwitang, saya ngajar ke Tebet jalan kaki karena memang tidak ada uang. Seperti biasanya saya sampai di Tebet, Magrib dan saya shalat di masjid di sana. Di tempat pengajian, biasanya ada the manis, sate padang plus uang transportasi saat pulang. Tapi kenapa hari itu semua tidak ada.
Pukul 22.00 saya pulang. Karena jalan kaki, saya sampai di Lontar pukul 00.30. keadaan seperti ini berlangsung selama tiga hari tanpa makan. Saya hanya bertahan dengan air. muka saya kurus, pucat. Namun urusan mengajar tetap saya jalankan, tidak pernah saya tinggalkan. Ini merupakan komitmen saya, ini dunia saya sejak awal.
Di saat-saat seperti itu saya adukan kepada Allah. “Ya Allah, saya ini mengajar anak-anak maupun orang tua tentang Al Qur’an-Mu. Kalau benar ini saya ikhlaskan hanya kepada Mu permudahkan urusanku”. Itu lantunan-lantunan doa yang saya sebutkan kepada Allah. hari ketiga jam sepuluh itu sama juga tidak ada makanan. Saya heran kenapa bisa seperti itu.
Saat saya di masjid Tebet, pada malam ke empat, tiba-tiba saya dicegat oleh seseoran. Setelah salam. Orang itu menyodorkan amplop. Setelah memberikan amplop orang itu pergi. Saya kejar orang itu namun setelah melewati tikungan di pintu gerbang mashid otang itu hilang. Saya takut san begegas jalam. Amplop tidan berani saya buka sehingga sampai rumah, isinya untuk anak yatim maupun anak-anak yang lain. Pagi itu juga ibu-ibu dari mana-mana dating membawa sarapan, roti segala macam. Saya heran, hanya bengong saja. Meja saya penuh dengan makanan.
Waktu saya kuliah dulu, pernah kurang dana 10 juta untuk wisuda, ongkos orangtua ke Jakarta. Langkah pertama saya bersabar. Saat itu saya tidak punya uang bukan karena tiak ada, namun masih di pinjam teman-teman. Bila dikumpulkan jumlahnya bisa menutupi kebutuhan yang 10 juta. “Saya ridho dengan hal seperti ini ya Allah, saya hamba Mu ya Allah. Engkau tahu saya , yang menggenggam akal saya, menggerakkan hati dan lidah saya.
Saat itu saya juga mencoba mengingat-ingat kebaikan saya. Ketika shalat subuh saya bermunajat, “Saya sudah ikhtiar ya Allah, tapi saya tahu kalau engkau marah kalau saya menuhankan ikhtiar itu”. Saya adukan semua dengan doa yang pernah Rasulullah SAW contohkan. Saya sebut semua kebaikan yang pernah saya lakukan keapada orang lain. Harapannya, semoga Allah memberikan jalan keluar, sampai berdoa hingga menjelang pukul 05.30.
Tak lama, ada seorang yang sudah saya kenal datang. Orang itu langsung mengatakan, “Ustadz ini ada rizki mohon dimanfaatin. Dari orang ini ada 5 juta. Dalam hati, saya akan membuktikan doa saya. Seharian saya tidak pergi keman-mana. Menjelang pukul 10 siang seorang datang lagi. Orang ini kenal saya, sering parkir ditempat saya. Ia memberikan amplop isinya 3 juta. Menjelang Magrib seseorang menelpon saya, orang itu pernah bertemu sekaliditempat pengajian saya di Tebet. Ia meminta saya untuk datang ke kantornya saat itu juga. Karena tidak bisa ditawar, saya berangkat ke kantornya, di Tebet. Dan betul, saya disodorkan amplop. Sesampai dirumah saya buka, isinya 2 juta. Yang saya butuh dan saya minta dari Allah itu tidak lebih dan tidak kurang 10 juta.
Ma syaa Allah, Allah Maha Tahu dan Maha Kaya. Semua dimudahkan dari hal yang tidak terduga. Bermunajat kepada Allah sangat luar biasa . Namun tentu sebagi pengajar, membagi ilmu barangkali pintu saya untuk beramal dan membantu orang. Dengan cara itu Allah membukakan jalan bagi saya, Allah menggerakkan hambanya untuk saling membantu sesamanya.
Saya punya Allah untuk curhat, saya kembalikan semua kepada_Nya. Ini mungkin makna dari kata-kata yang saya ucapkan kepada orang. Ayat-ayat yang sering saya bacakan itu harus diperaktekkan juga pada diri saya. Saya berusaha ikhlas kepada Allah, 7 buruk sangka kepada_Nya maupun sesama.
Semoga bermanfaat dan kita bisa mengambil pelajaran dari cerita di atas, Aamiin!
Setiap wanita didunia ini pasti ingin menikah, tetapi kapan waktunya,tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Menikah adalah ibadah terlama, untuk itu menikah bukan permainan melainkan perkara yang sangat serius sehingga tidak bisa kita putuskan dalam waktu semalam akan tetapi perlu kesiapan didalamnya.
Beberapa orang merencanakan bahwa dia akan menikah di usia muda yaitu sekitar umur 18 – 20 tahun. Dan sebagian lagi merencanakan menikah di usia matang atau saat ia sudah mapan. Ada berbagai pertimbangan untuk menentukan kapan waktu pernikahan terbaik.
Berikut kisah dan pengalaman seorang akhwat yang memilih menunda menikah dan lebih memilih karir yang dibagikan lewat akun facebook Cirebon Tanpa Pacaran .
Aku sudah lulus kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus. Lamaran kepada diriku untuk menikah juga mulai berdatangan,apan tetapi aku tidak mendapatkan seorangpun yang bisa membuatku tertarik.
Kemudian kesibukanku kerja dan karir memalingkan aku dari segala hal yang lain. Hingga aku sampai berumur 34 tahun.
Ketika itulah aku baru menyadari bagaimana susahnya terlambat menikah. Pada suatu hari datang seorang pemuda meminangku. Usianya lebih tua dariku 2 tahun. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi aku ikhlas menerima dirinya apa adanya.
Kami mulai menghitung rencana pernikahan. Dia meminta kepadaku photo copy KTP untuk pengurusan surat-surat pernikahan. Aku segera menyerahkan itu kepadanya.
Setelah berlalu dua hari ibunya menghubungiku melalui telepon. Beliau memintaku untuk bertemu secepat mungkin.
Aku segera menemuinya. Tiba-tiba ia mengeluarkan photo copyan KTP ku. Dia bertanya kepada ku apakah tanggal lahirku yang ada di KTP itu benar?
Aku menjawab: Benar. Lalu ia berkata: Jadi umurmu sudah mendekati usia 40 tahun?! Aku menjawab: Usiaku sekarang tepatnya 34 tahun. Ibunya berkata lagi: Iya, sama saja. Usiamu sudah lewat 30 tahun. Itu artinya kesempatanmu untuk memiliki anak sudah semakin tipis. Sementara aku ingin sekali menimang cucu.
Dia tidak mau diam sampai ia mengakhiri proses pinangan antara diriku dengan anaknya.
Masa-masa sulit itu berlalu sampai 6 bulan. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi melaksanakan ibadah umroh bersama ayahku, supaya aku bisa menyiram kesedihan dan kekecewaanku di Baitullah.
Akupun pergi ke Mekah. Aku duduk menangis, berlutut di depan ka’bah. Aku memohon kepada Allah supaya diberi jalan terbaik.
Setelah selesai shalat, aku melihat seorang perempuan membaca Al Qur’an dengan suara yang sangat merdu. Aku mendengarnya lagi mengulang-ulang ayat:
“Dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar”. (An Nisa: 113)
Air mataku menetes dengan derasnya mendengar lantunan ayat itu.
Tiba-tiba perempuan itu merangkulku ke pangkuannya. Dan ia mulai mengulang-ulang firman Allah:
“Dan sungguh,kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia_Nya kepadamu,sehingga engkau menjadi puas”. (Adh Dhuha: 5)
Demi Allah,seolah-olah aku baru kali itu mendengar ayat itu seumur hidupku. Pengaruhnya luar biasa,jiwaku menjadi tenang.
Setelah seluruh ritual umroh selesai, aku kembali ke Cairo. Di pesawat aku duduk di sebelah kiri ayahku,sementara disebelah kanan beliau duduk seorang pemuda.
Jantungku berdenyut sangat kencang akibat kejutan yang tidak pernah aku bayangkan ini.
Lalu aku meminta pertimbangan ayahku terhadap tawaran suami temanku itu. Beliau menyemangatiku untuk mendatanginya. Boleh jadi dengan cara itu Allah memberiku jalan keluar.
Akhirnya,akupun datang berkunjung ke rumah temanku itu. Hanya beberapa hari setelah itu pemuda tadi sudah datang melamarku secara resmi.
Dan hanya satu bulan setengah setelah pertemuan itu kami betul-betul sudah menjadi pasangan suami istri. Jantungku betul-betul mendenyutkan harapan kebahagiaan.
Kehidupanku berkeluarga dimulai dengan keoptimisan dan kebahagiaan. Aku mendapatkan seorang suami yang betul-betul sesuai dengan harapanku. Dia seorang yang sangat baik, penuh cinta, lembut, dermawan, punya akhlak yang subhanallah, ditambah lagi keluarganya yang sangat baik dan terhormat.
Namun sudah beberapa bulan berlalu belum juga ada tanda-tanda kehamilan pada diriku. Perasaanku mulai diliputi kecemasan. Apalagi usiaku waktu itu sudah memasuki 36 tahun.
Aku minta kepada suamiku untuk membawaku memeriksa diri kepada dokter ahli kandungan. Aku khawatir kalau aku tidak bisa hamil.
Kami pergi untuk periksa ke seorang dokter yang sudah terkenal dan berpengalaman. Dia minta kepadaku untuk cek darah.
Ketika kami menerima hasil cek darah, ia berkata bahwa tidak ada perlunya aku melanjutkan pemeriksaan berikutnya, karena hasilnya sudah jelas. Langsung saja ia mengucapkn “Selamat,anda hamil!”
Hari-hari kehamilanku pun berlalu dengan selamat, sekalipun aku mengalami kesusahan yang lebih dari orang biasanya. Barangkali karena aku hamil di usia yang sudah agak berumur.
Sepanjang kehamilanku, aku tidak punya keinginan mengetahui jenis kelamin anak yang aku kandung. Karena apapun yang dikaruniakan Allah kepadaku semua adalah nikmat dan karunia_Nya.
Setiap kali aku mengadukan bahwa rasanya kandunganku ini terlalu besar,dokter itu menjawab,” itu karena kamu hamil di usia sudah sampai 36 tahun.
Selanjutnya datanglah hari-hari yang ditunggu, hari saatnya melahirkan. Proses persalinan secara caesar berjalan dengan lancar. Setelah aku sadar, dokter masuk ke kamarku dengan senyuman mengambang di wajahnya sambil bertanya tentang jenis kelamin anak yang aku harapkan. Aku menjawab bahwa aku hanya mendambakan karunia Allah. Tidak penting bagiku jenis kelaminnya. Laki-laki atau perempuan akan aku sambut dengan beribu syukur.
Aku dikagetkan dengan pernyataan ,” Jadi bagaimana pendapatmu kalau kamu memperoleh Hasan,Husain, dan Fatimah sekaligus?”
Aku tidak paham apa gerangan yang ia bicarakan. Denga penuh penasaran aku bertanya apa yang ia maksud?
Lalu ia menjawab sambil menenangkan ku supaya jangan kaget dan histeris bahwa Allah telah mengaruniaiku 3 orang anak sekaligus. 2 laki-laki dan 1 orang perempuan.
Seolah-olah Allah berkeinginan memberiku 3 orang anak sekaligus untuk mengejar ketinggalanku dan ketuaan umurku.
Sebenarnya dokter itu tahu kalau aku mengandung anak kembar 3, tapi ia tidak ingin menyampaikan hal itu kepadaku suapaya aku tidak merasa cemas menjalani masa-masa kehamilanku.
Lantas aku menangis sambil mengulang-ulang ayat Allah : “Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia_Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas” (Adh Dhuha: 5)
Allah SWT berfirman :” Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engakau berada dalam pengawasan kami.” (Ath Thur: 48)
Teruslah berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita . Semoga bermanfaat 😊
Sebagai mana hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda; “7 golongan yang dinaungi Allah dalam naungannya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungannya.”
Pemimpin Yang Adil
Pemimpin yang bersikap adil dalam mengemban amanatnya dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada kesenangannya.
Pemuda Yang Tumbuh Dewasa Dalam Beribadah Kepada Allah
Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda memiliki nafsu yang begitu tinggi pada dunia dan lalai dari akhirat jika ada pemuda yang rajin beribadah ke masjid, rajin menghadiri taklim, ahlaknya pun baik pada ibu bapaknya dialah pemuda yang menjadi harapan akan mendapat naungan Allah pada hari kiamat. Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan dari mereka itu lalai, mereka lebih suka bersenang senang dan berfoya-foya, bermain game atau ngebut ngebutan disore hari. Waktu mereka habis untuk hal yang sia sia, bahkan maksiat dijadikan sebagai hobi. Maka pantas Nabi SAW memasukan pemuda yang rajin ibadah kedalam golongan orang yang akan dapat naungan Allah pada hari kiamat.
Orang Yang Hatinya Selalu Terkait Dengan Masjid
Yang dimaksud disini adalah laki laki, karena wanita lebih layak tempatnya dirumah. Hingga shalat 5 waktu, wanita lebih utama mengerjakannya dirumah sedangkan laki laki shalatnya itu dimasjid. Laki laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah laki laki yang biasa menunggu shalat setelah shalat, misalnya menunggu waktu antara magrib dengan isya dan berada dalam majlis ilmu sambil mendengar kajian quran atau hadits Nabi SAW. Atau mereka yang selalu mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Supir kendaraan ketika mendengar suara adzan segera memakirkan kendaraannya dan langsung melaksanakan shalat berjamaah. Pegawai kantoran bergegas ke masjid adzan ketika adzan berkumandang
Dua Orang Yang Saling Mencintai Di Jalan Allah, Keduanya Berkumpul Karenanya Dan Berpisah Karenanya
Ialah mereka yang berteman karena Allah dan pertemanan itu dibangun karena iman sampai maut menjemput.
Seorang Laki Laki Yang Diajak Berzinah Oleh Seorang Wanita Yang Mempunyai Kedudukan Lagi Cantik Lalu Ia Berkata “Aku Benar Benar Takut Kepada Allah”
Ada seorang wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki laki untuk berzinah, namun karena takut kepada Allah laki laki tersebut menolaknya. Hadits ini mengisyaratkan tentang kisah Nabi Yusuf as dengan permaisuri Raja Mesir yang menggodanya. Jika tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu Nabi Yusuf bisa saja terjerumus dengan zina. Ingatlah kalimat “Laa hawla wa laa quwata illa billah” , “tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah, dan tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah”.
Seseorang Yang Bersodakoh Lalu Ia Menyembunyikannya Hingga Tangan Kirinya Tidak Tahu Apa Yang Di Infaqkan Tangan Kanannya
Sedekah yang paling utama adalah yang dilakukan secara sembunyi sembunyi. Seperti yang dinyatakan oleh Nabi SAW, tangan kanan yang berinfaq lantas tangan kiri tidak mengetahuinnya.
Seorang Yang Berdizikir Kepada Allah Dalam Keadaan Sepi Lalu Ia Meneteskan Air Mata
Mereka adalah orang yang rajin berdzikir kepada Allah dengan khusyuk, hingga air matanya menetes karena takut kepada Allah dikatakan berdzikir seorang diri(ketika sepi) menunjukan bahwa dzikir yang utama itu disembunyikan, karena akan lebih terjaga dar riya.
Semoga Allah memasukkan kita kedalam 7 golongan orang orang yang mendapatkan naungan-Nya pada hari kiamat.
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)
2. Mengadu Kepada Allah
Allah SWT berfirman:
اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ۗ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5)
3. Berperasangka Baik
Allah SWT berfirman:
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۗ
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5)
فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۙ
“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 6)
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 23)
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 28)
6. Mengingat Akan Semua Mendapat Balasan Dari Allah
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 23)
8. Silaturrahmi
“Barang siapa menjamin untuknya satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturrahim (menjalin hubungan baik ) niscaya keluarganya akan mencintainya ,diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.” (HR. Ar-Rabii)
9. Sedekah
“Harta yang tidak akan berkurang dengan sedekah, dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR Muslim)
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid 57: Ayat 18)
10. Puasa
“ Sesungguhnya yang di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, Dimana orang-orang yang berpuasa? Merekapun bangkit ,tisak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk,(pintunya) ditutup san tidak seorang pun masuk lagi.” (HR Bukhari,1765. Muslim,1947).
11. Banyak Mengingat Dosa dan Mengingat Kematian
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang soapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali Imran 185)
Hati adalah bagian tubuh yang mempunyai peran penting dalam perilaku seorang manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Ingatlah sesungguhnya didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR Muslim,no 1599)
Untuk itu,salah satu fungsi agama adalah menjaga hati agar tetap baik. Namun sering kali justru seseorang tidak mengerti bahwa tujuan penciptaan manusia ialah hidup dalam pedoman Al Qur’an dan Sunnah sehingga muncullah penyakit hati menurut islam yang merusak aqidahnya . Berikut adalah beberapa penyebab penyakit hati dalam islam.
Kurangnya keimanan
Hal pertama yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit hati karena kurangnya keimanan dalam hati, hati yang tidak memiliki keimanan lama kelamaan akan menjadi penyebab matinya hati.
Selalu mengeluh
Allah berfirman “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikit. apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (Qs. Al ma’arij :19-21) Hukum mengeluh dalam islam adalah dilarang. Manusia yang suka mengeluh akan menyebabkan terkena penyakit hati seperti malas,iri,dengki dan lain sebagainya.
Kurang bersyukur
Rasa kurang bersyukur atas mikmat yang Allah berikan akan menyebabkan penyakit hati. Bersyukurlah maka hati akan terhindar dari berbagai penyakit hati.
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 172)
Selalu berbuat maksiat
Perbuatan maksiat akan membuat hati menjadi keras sehingga sulit untuk menerima nasihat baik. Orang yang suka berbuat maksiat akan menjadi egois dan gampang emosi.
“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yusuf 12: Ayat 53)
Berbuat syirik
Syirik merupakan dosa besar dalam islam. Syirik juga menyebabkan pelakunya memiliki akidah yang yang cacat.
“Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 44)
Lalai berdzikir
salah datu keutamaan dzikir adalah mampu menjauhkan hati dari bebagai penyakit hati. Bagi mereka yang lalai berdzikir,maka hatinyapun akan dipenuhi dengan penyakit hati seperti sombong,pamer dan lain sebagainya. Allah SWT berfirman:
“Dan (apabila) janji yang benar (hari Berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 97)
Terlalu mengejar dunia
Allah SWT berfirman :
Artinya ; “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghinpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ? Dia (Allah) berfirman : “Demikianlah, telah dating kepadamu ayat-ayat kami, makakamu melupakannya, dan begitu (pula pada hari ini kamu pun dilupakan.” (Qs. Toha : 124-126)
Bangga dengan amal
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra,Rasulullah SAW bersabda :” sesungguhnya amal seseorang tidak akan memasukkannya kedalam surge.” Mereka bertanya, “tidak pula engkau ya Rasulalallah?” beliau menjawab “ tidak pula saya, hanya saja Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai dengan sunnah ) dan berlakulah sedang (tidak bkerlebihan dalam ibadah dan tidak kendor atau lemah).”(HR. Bukhari Muslim , lafaz malik Al-Bukhari)
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an :
Artinya ;” Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam,sedangkan kamu kekal didalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (Qs. Al Mu’minun : 76)
Meninggalkan shalat
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an :
Artinya ;” bacalah apa yang di wahyukan kepadamu,yaitu Al kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuaatan-perbuatan) keji dan mungkar . dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Ankabut : 45)
Tidak bersedekah
Rasulullah SAW bersabda : “sekali-kali jangnlah orang yang bahil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka . harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan pada hari kiamat . dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) dilangit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali Imran 180)
Semoga kita semua dijauhkan oleh Allah dari yang Namanya penyakit hati aamiin.
Maknanya ; Pengawal sesuatu.sebagaimana hidup dimulai dengan kelhiran, sesuatu yang ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semanya berawal dari Allah. Maka dengan takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena Allah. Takbiratul Ihram sebagai starting poin sholat, simbol starting perjalanan hidup. Bermakna penyerahan totalitas kepada yang Maha Awal bahwa karena-Nya kita melakukan perjalanan hidup . Postur berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagianbawah.
Manfaatnya ; Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe),dan kekuatan otot lengan . posisi jantung di bawah otak memungkiinkan darah mengalir lancar ke seluruuh tubuh ., saat mengangkat kedua tangan,, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah . sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian , khususnya pada tubuh bagian atas.
2.Berdiri
Berdiri lambang sikap berjalan menjelajahi kehidupan, karena jika duduk dan berdiam kita tidak mungkin bisa berjalan . tegak artinya kehidupan harus ditegakkan (ditumbuhkan) pada ruang waktu, iman harus ditegakkan, akhlak harus ditegakkan, amalan pribadi dan amalan social juga harus ditegakkan. Sebagaimana sabda rasulullah Saw ;”sholat adalah tiang agama (agama didirikan /ditegakkan oleh shalat)”. Dalam tegak berdiri , posisi kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh pada segala hukum dan kehendak Allah. Kedua tangan mendekap ulu hati , symbol bahwa hati harus selalu dijaga keebersihannya dalam perjalanan hidup.
3.Ruku’
Maknanya ; Mengenal Allah melaului hasil ciptaanNya . dalam perjalanan hidup , pada ruang ciptaan Allah kita menemukan,menyaksikan, dan merasakan bermacam-macam hal yaitu tanah ,air, gunung, laut, hewan,system kehidupan,rantai makanan,rasa senang,rasa sedih, rasa marah, kelahiran,krmatian, pertengkaran, percintaan,ilmu alam , pikiran manusia sekitar kita,Nabi,Rasul, dll. Ini merupakan bahwa Allah itu ada sebagai Pencipta dari semua itu. Dan kita tahu apabila tanpa petunjuk para utusan Allah (Nabi dan Rasul ) kita tidak akan tahu jika itu semua ciptaan Allah dan dengan para utusan-Nya, kita tahu tujuan hidup serta cara mengisi kehidupan ini agar selamat . Postur Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah, posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaatnya ; Postur; ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpuan di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah . selain itu, ruku’ adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
4. I’tidal
Maknanya ; Kemusian kita berdirii lagi untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puji pada Allah serta pemuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan . dengan mengetahui hasil ciptaan Allah , maka akan tumbuh kekaguman dan kecintaan pasa Allah sehiingga tumbuh rasa cinta dan ikhlas atau dengan senang hati akan menjalani hidup ini sesuai kehendak Allahh SWT.
Postur ; bangun dari rukuk,tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaatnya ; I’tidal variasi postur setelah rukukdan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud meerupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian . efeknya ,pencernaan menjadi lebih lancar.
5. Sujud
Maknanya ; Jika berdiri di analogikan dengan perjalan jasadi, maka Sujud dengan kaki dilipat, atau setengah berdiri adalah symbol dari perjalanan hati (rohani). Dengan sujud hati dan fikiran direndahkan serendah-rendahnya sebagai tanda ketundukan total pada atas segala kuasa dan kehendak Allah. Menyatukan kehendak Allah dengan kehendak kita. Sujud pertama merupakan penyatuan kehendak Allah dengan kehendak Rohani /hati/jiwa kita. Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud dengan doa “rabbighfirli (ampuni aku),warhamni (sayangi aku), wajburni ( cukupkanlah kekuranganku),warfa’ni (tinggikanlah derajatku), warzuqni ( berilah aku rizki), wahdini (tunjukilah aku),wa’fani (sehhatkanlah aku) wa’fu’anni (maafkanlah aku). Sujud kedua merupakan peernyataan pengagungan Allah secara lebih personal antara makhluk dengan Sang Pencipta akkhir dari perjalanan. Dan pada waktu itu juga, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa dalam sujud yang Panjang.
Manfaatnya ; Postur : Menungging dengan meletakkan kedua tangan,lutut,ujung kaki, dan dahi pada lantai. Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berprngaruh pada daya pikir seseorang . karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah ,jangan tergesa-gesa agar darah mencukupikapasitas di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita ,baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
6. uduk Diantara Dua Sujud
Maknanya ; Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan-Nya ,butuh sumber dukungan hidup jasmani dan rohani , serta pemeliharaan dan perlindungan jasmani rohani agar tetap pada jalan Allah.
Manfaatnya ; Postur : Duduk ada dua macam,yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletek pada posisi telapak kaki . Manfaat saat Iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang seting menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra) , kelenjar kemih pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar ,postur irfi mencegahimpotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy tawarruk menyebabkan saluran otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerakan dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
7. Attahiyat
Tahap pemantapan,karena perjalanan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa , maka perlu pemantapan yang refresh dan diulang untuk semakin kokoh ,yaitu dengan ikrar syahadat ,dengan symbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Sebelum ikrar , memberikan penghormatan untuk para utusan Allah dan ruh hamba-hamba shaleh (Aulia) yang melalui mererkalah kita mengenal Allah dan melalui ajarannya kita dibimbing ke jalan-Nya, serta menjadikan mereka menjadi seksi atas ikrar kita. Sholawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW, dan menempatkan sebagai pemimpin dalam perjalanan kita. Salam penghormatan kepada Bapak para Nabi (Ibrohim) yang menjadi bapak induk ajaran Tauhid . kemudian dikhir dengan permohonan doa dan permohonan perlindungan dari kejahatan tipuan syaiton dan jin agar kita dapat tetap istiqomah dan berhasil mencapai Allah .
8. Salam
Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama-sama melakukan perjalanan hidup ini (aspek kemasyarakatan ). Menunjukkan bahwa hidup ini tidak sendiri, sehingga hendaknya menyebarkan salam dan berkah kepada sesame untuk saling bahu membahu menegakkan kehiduplan yang harmonis, (selaras) dan tegaknya kedamaian,kesejahteran dan keselamatan di bumi. Salam adalah penutup sekaligus awal dari mulainya praktek aplikasi shalat dalam bentuk aktivitas kehidupan dilapangan hingga ke shalat berikutnya. Nah salam itu symbol dari putaran yang dimulai dari kanan kekiri dengan poros badan. Jika dihubungkan dengan Hukum Kaidah Tangan Kanan berarti arah energi ke atas, simboliisasi bahwa perjalanan digantungkan kepada Allah SWT (di atas) sebagai penjamin keselamatan dalam perjalanan.
Manfaatnya ; Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaat relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah . Beribadah secara koninyu bukan saja menyuburkan iman,tetapi mempercantik wanita luar-dalam.
Birrul Walidain adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati setiap perintah dari keduanya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah. Birrul walidain merupakan bentuk silaturahimi yang paling utama.
Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua.
Islam telah mengajarkan kepada kita agar berbakti kepada orang tua. Mengingat banyak dan besarnya pengorbanan serta kebaikan orang tua terhadap anak, yaitu memelihara dan mendidik kita sejak kecil tanpa perhitungan biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak mengharapkan balasan sedikit pun dari anak, meskipun anak sudah mandiri dan bercukupan tetapi orang tua tetap memperlihatkan kasih sayangnya, oleh karena itu seorang anak memiliki macam- macam kewajiban terhadap orang tuanya menempati urutan kedua setelah Allah Swt, dan kita juga dilarang durhaka kepada orang tua.
B. DALIL DARI AL-QUR’AN
Dalam surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:
Artinya ; “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa’ : 23-24]
Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa’ ayat 36:
Artinya ; “Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1], dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [An-Nisaa’ : 36]
Dalam surat al-‘Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran:
Artinya ; “Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-‘Ankabuut (29): 8] Lihat juga surat Luqman ayat 14-15.
“Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua..” (QS. Al An’am: 151).
C. DALIL DARI HADIS
Selain di dalam Al-Qur’an, Allah juga menjelaskan dalam Hadis bagaimana pentingnya berbakti kepada kedua orang tua.
Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Saw., beliau: “Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya; “Siapakah yang celaka, ya Rasulullah ?” Jawab Nabi : “Barang siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya (namun ia tidak berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya), maka dia tidak akan masuk surga.” (HR. Muslim). Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada ibu bapaknya, dan memelihara silaturahim.” (HR. Ahmad)
Artinya; Dari Abu Salamah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) bapaknya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) bapaknya, dan aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbuat baik) kepada budak miliknya, meskipun padanya terdapat sesuatu yang menyakitkannya.”(HR. Ahmad)
Artinya ; “Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”.Nabi menjawab: “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab: “Jihad fi sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi (HR. Bukhari dan Muslim).
D. KEUTAMAAN BIRRUL WALIDAIN
1). Merupakan Amal Yang Paling Utama‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.
“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’ [2]
2. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang TuaSesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:
“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”
Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.
“Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Allah, sesung-guhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini.’ Maka batu yang menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit..”
Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan UmurSesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyam-bung silaturrahimnya.” Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya -insya Allah- akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.
Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa JallaBerbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah ‘Azza wa Jalla segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke Surga. E. BENTUK-BENTUK BIRRUL WALIDAIN Ketika Orang Tua Masih Hidup Berbakti Kepada Orang Tua
Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita
Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.
Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.
Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak. 5 . Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut: رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا “Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.” Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.
Durhaka Kepada Kedua Orang Tua1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang mem-buat orang tua sedih atau sakit hati.2. Berkata “ah” atau “cis” dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua.3. Membentak atau menghardik orang tua.4. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.5. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, “kolot”, dan lain-lain.6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.
Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.8. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dan lain-lain.9. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah10. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista. C. Ketika Kedua Orang Tua Telah Meninggal Setelah orang tua meninggal dunia, Birrul Walidain masih bisa diteruskan dengan cara antara lain:
Meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.2. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.3. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.4. Membayarkan hutang-hutangnya.5. Melaksanakan wasiat sesuai dengan syari’at.
Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya. F. LAWAN DARI BIRRUL WALIDAIN Adapun kebalikan dari birrul walidain adalah ‘uququl walidain. ‘Uququl walidaian atau durhaka kepada kedua orang tua artinya tidak menaatinya, memutuskan hubungan dengan keduanya, dan tidak berbuat baik kepada keduanya. Meskipun disebut walidain (kedua orang tua), tetapi durhaka kepada salah seorang di antaranya (ayah atau ibu saja) tetap tergolong pada anak durhaka. Islam melarang keras segala bentuk kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya. Bahkan, Islam memasukkannya ke dalam dosa-dosa besar yang mengiringi syirik. ‘Uququl Walidain dapat mengakibatkan turunnya adzab bagi pelakunya di dunia, dan merupakan sebab tertolaknya amalan dan salah satu sebab masuk neraka. ‘Uququl walidain merupakan sikap pengingkaran terhadap keutamaan dan kebaikan, semacam indikasi kekerasan hati dan bentuk kebodohan perilaku serta gejala kekerdilan jiwa. Hal ini mengingat betapa istimewanya kedudukan kedua orang tua dalam ajaran Islam dan juga mengingat betapa besarnya jasa kedua orang tua terhadap anaknya, yang itu tidak bisa diganti dengan apapun. Ada banyak perkataan, sikap, dan perbuatan yang termasuk dalam ‘uququl walidain yang harus senantiasa dihindari; diantaranya: mengucapkan perkataan, melakukan perbuatan, dan bersikap yang menyebabkan orang tua bersedih hati, apalagi sampai menangis. Rasulullah SAW bersabda, “Membuat tangisnya kedua orang tua adalah termasuk durhaka kepadanya” (HR Bukhari). Tangisan itu disebabkan oleh tersinggung atau sakitnya hati mereka terhadap perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh anaknya. Berbeda halnya ketika mereka meneteskan air mata karena terharu atau bangga, tentu tidak termasuk bentuk kedurhakaan. melaknat kedua orang tua. Rasul SAW bersabda, “Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya.” Seorang anak yang berani mengeluarkan kata-kata cacian atau mendoakan kejelekan kepada kedua orang tuanya, maka Allah akan melaknatnya. Laknat Allah akan membuat hidupnya jauh dari petunjuk-Nya sehingga ia diliputi oleh kegelapan dan kesusahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. mencela orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sabda Nabi Muhammad SAW, “Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orang tuanya?” Beliau SAW menjawab, “Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya.” (HR Bukhari Muslim) melakukan perbuatan buruk yang membuat orang tuanya marah. Nabi SAW bersabda ; “Barangsiapa pagi-pagi membuat marah kedua orang tuanya maka baginya dua pintu yang terbuka menuju neraka, dan jika ia sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu dan kalau orang tua seorang maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya.” (HR Baihaqi). Pesan Rasulullah Muhammad SAW ini menjelaskan bahwa seorang anak tidak boleh melakukan hal-hal buruk yang mengundang kemarahan orang tuanya. Setiap orang tua yang baik tentu akan marah jika anaknya melakukan perbuatan buruk, apalagi buruk dalam pandangan agama, seperti berbuat zina, meminum minuman keras, berjudi, mencuri, dan sebagainya. lebih mementingkan istri daripada orang tua. Jika seorang anak lebih mementingkan istrinya dari pada orang tua, lalu orang tuanya tersinggung dengan perlakuan itu, maka ia termasuk anak durhaka. Hal ini dapat dilihat dari kisah Alqamah. Menjelang wafat, ia mengalami kesulitanmengucapkan syahadat saat sakaratul maut, padahal Alqamah adalah ahli ibadah. Ternyata ibunya tidak ridha kepada Alqamah karena ia pernah lebih mementingkan istri daripada ibunya. Karena tidak dimaafkan, Rasul memerintahkan Bilal untuk membakar Alqamah. Fitrah keibuannya muncul, sehingga hati si ibu pun iba dan luluh serta tidak rela anaknya dibakar hidup-hidup di hadapannya. Sang ibu pun ridha dan memaafkan Alqamah lalu Alqamah pun lancar mengucapkan dua kalimah syahadah kemudian menemui ajalnya. Jadilah anak yang berbakti pada orang tua, jangan pernah menyakitinya, baik secara lisan maupun perbuatan. Selagi mereka masih hidup, muliakan mereka seraya mendoakan agar Allah senantiasa merahmatinya.