ADAB-ADAB KELUAR BAGI SEORANG WANITA

Paizah M

Assalamualaikum sahabat fillah..

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, telah mengatur sedemikian rupa berkenaan dengan keutamaan dan batasan-batasan sesuai syari’at tentang apa yang seharusnya dikerjakan dan ditinggalkan oleh para wanita.

Adapun Islam telah mengatur mengenai adab-adab keluar bagi seorang wanita, yaitu:

  • Berhijab (memakai hijab yang syar’i).
  • Tidak memakai wewangian.
  • Pelan-pelan dalam berjalan, agar tidak terdengar suara sendalnya.

Dan pada masa sekarang ini, dengan adanya sepatu atau sandal yang bertumit atau berhak tinggi dan kita dapati para wanita memakainya, sehingga terdengarlah suara sandal atau sepatunya tersebut. Kadang ia bertingkah genit dalam berjalan dan bernarlah apa yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

  • Wanita adalah aurat, maka jika ia keluar syaithan akan mengikutinya.

Ketika berjalan bersama saudarinya dan di sana ada para pria, maka janganlah bercakap-cakap dengan saudarinya tersebut. Bukan berarti bahwa suara wanita adalah aurat, tetapi bagi sebagian pria mendengar suara wanita itu terkadang bisa menimbulkan fitnah.

  • Hendaklah meminta izin kepada suaminya, jika ia telah berkeluarga.
  • Apabila jaraknya sejauh jarak safar, maka janganlah ia keluar, kecuali bersama mahram.
  • Jangan berdesak-desakan dengan pria.
  • Hendaknya ia menundukan pandangannya.
  • Janganlah menanggalkan pakaiannya di selain rumahnya, jika bermaksud untuk tampil cantik (berhias) dengan perbuatan itu.

Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Wanita mana saja yang meninggalkan pakaiannya di selain rumah suaminya, maka sungguh ia telah membuka penutupnya antara dia dengan Rabb-nya”. (Hadits Shahih)

Semoga bermanfaat dan bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, Aamiin.

YUK RUTINKAN AMALAN SUNNAH SEBELUM TIDUR

Assalamualaikum sahabat fillah..

Nih saya mau sharing beberapa adab sebelum tidur, biar kita istirahatnya terhitung ibadah ya sahabat fillah 😊

  • Hendaknya berwuduh Sebelum Tidur.

Diriwayatkan dari Bara’ Bin ‘Azib Rahimahullah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلىَ شِقِّكَ الْأَيْمَنِ وَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ؛ فَإِنْ مِتَّ مِتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُوْلُ

”Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu kemudian ucapkanlah doa:” Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku hanya kepadaMu, kuhadapkan wajahku kepadamu, kuserahkan segala urusanku hanya kepadamu, kusandarkan punggungku kepadamu semata, dengan harap dan cemas kepadamu, aku beriman kepada kitab yang engkau turunkan dan kepada nabi yang engkau utus” dan hendaklah engkau jadikan doa tadi sebagai penutup dari pembicaranmu malam itu. Maka jika engkau meninggal pada malam itu niscaya engkau meninggal di atas fitrah”. (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

  • Mematikan lampu kamar.

(Ahli kedokteran mengatakan : lampu sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia).

  • Menutup pintu rumah.

Dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ وَغَلِّقُوا الْأَبْوَابَ وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ) رواه البخاري

“Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur di malam hari, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman.” (HR. al-Bukhari).

  • Tidur cepat di waktu malam.

Dari Abu Barza Radhiyallahu ‘anhu berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ (صَلاَةِ) الْعِشَاءِ وَالْحَدِيْثَ بَعْدَهَا

“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya”. (HR. Muttafaqun Alaih).

Diantara faedahnya adalah agar bisa bangun diakhir malam dengan cepat untuk melaksanankan Qiayamullail, Membaca Al-Qur’an, Istighfar, dan ibadah lainnya. Kecuali jika ada keperluan yang bermanfaat seperti menuntut ilmu, menjamu tamu, dll, maka ini bentuk begadang yang tidak mengapa.

  • Sebelum tidur hendaknya membaca surah dan ayat yang di anjurkan oleh
  • Rasulullah seperti Membaca Surah Al Ikhlas , Al -Falaq, An-Nas.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari Rahimahullah:

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

”Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau hendak berangkat menuju ke tempat pembaringannya, setiap malamnya beliau mengumpulkan kedua tangannya (seperti berdoa –penj) kemudian beliau meniup kedua telapak tangannya (dengan sedikit air liur- penj) dan membaca kepada kedua telapak tangan beliau Surah Al-Ikhlas, Surah Al – Falaq dan Surah An-Nas, kemudian ia mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya ia memulai :
Pada bagian kepalanya, Kemudian wajahnya, Kemudian bagian depan tubunhya, dan Seluruh jasad tubuhnya”. Rasulullah melakukan demikian sebanyak 3 kali. (HR. Bukhari no. 5017).

Sebagian ulama ada yang mengatakan ditiup dulu kemudian dibaca, adapula yang mengatakan di baca dulu baru ditiup dan yang kuat adalah kita membaca dulu kemudian ditiupkan, mengapa demikian karna dari keberkahan ayat– ayat yang dibaca itulah kemudian kita meniupkan kepada kedua telapak tangan, sebagaimana Aisyah pernah membacakan ayat kemudian meniupkan kepada kedua telapak tangan Rasulullah dan mengusapkan pada tubuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

  • Membaca ayat Kursi, dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu beliau berkata:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ

“ Berkata syaitan, jika engkau berangkat ke pembaringanmu bacalah ayat kursi maka engkau akan senangtiasa mendapatkan penjagaan dari Tuhanmu dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai engkau tiba di waktu subuh”. Rasulullahberkata:“ Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta.”. (HR. Bukhari 2311).

  • Membaca Surah Al – Kafirun.

Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud Rahimahullah dan dihasankan oleh Imam Al Bani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:

قُلْ يا أيُّها الكافِرُونَ ثُمَّ نَمْ على خاتِمَتِها فإنَّها بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ : اقْرأ

“Bacalah Surah Al-Kafirun kemudian tidurlah engkau di penghujung ayatnya karna ia melapaskanmu dari Kesyirikan”.(HR. Abu Daud, 5055. Tirmizi, 3400).

  • Berbaring Pada Sisi Kanan Badan.

Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

  • Meletakkan telapak tangan kanan pada pipi kemudian mengucapkan doa :

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ . بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)).

  • Adab ketika mendapatkan Mimpi Baik dan Mimpi Buruk.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari Rahimahullah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُؤْيَا يُحِبُّها فإنها مِنَ اللهِ فَلْيَحْمَدِ اللهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يُكْرَهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا وَلَا يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرُّهُ

“Barangsiapa diantara kalian melihat mimpi yang ia senangi sesungguhnya mimpi itu datangnya dari Allah, hendaknya ia bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala dan tidak mengapa ia ceritakan kepada saudaranya, sebaliknya jika ia melihat mimpi yang ia benci sesungguhnya mimpi itu datangnya dari syaithan, hendaknya ia berlindung dari keburukan mimpi tersebut dan jangan ia ceritakan kepada siapapun yang dengannya ia tidak akan dibahayakan oleh apa yang ia lihat”.(HR. Bukhari : 7045).

Wallahu a’lam bish showab.

Semoga bermanfaat dan bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Aamiin 😊

TIPS MENABUNG DALAM ISLAM

Islam adalah agama yang sangat sempurna, apapun yang akan kita lakukan dari A sampai Z itu sudah ada aturannya. Termasuk bagaimana cara menyimpan uang yang benar dan baik.

Menabung adalah adalah menyisihkan uang atau menyimpan sebagian dari penghasilan yang kita dapatkan untuk masa depan, untuk berjaga-jaga apabila suatu saat ada keperluan yang mendesak.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda :

“Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya”. (HR. Muslim dan Ahmad)

Dalam hadist tersebeut , Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah akan memberikan rahmatnya kepada orang yang berusaha dengan cara yang baik atau halal, misalnya seperti mencari nafkah dengan beredagang atau usaha halal lainnya. Allah juga akan memberikan rahmathya kepada orang yang tidak boros dalam membelanjakan uangnya dan menabunf sebagian kelebihan dari penghasilan yang didapatnya.

Rasulullah SAW bersabda :

“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu”. (HR. Bukhari)

inilah beberapa tips menabung dalam islam;

  1. Bekerja yang Halal

Penghasilan dari pekerjaan atau usaha yang halal jauh lebi baik dibandingkan dari usaha yang haram. Uang yang berasal dari usaha yang haram atau bisaa disebut dengan uang haram, tidak akan pernah bisa ditabung atau disimpan untuk jangka waktu yang lama. Uang haram tidak memiliki keberkahan dan tidak dirahmati oleh Allah SWT, maka dari itu uang haram tidak akn pernah bisa ditabung.

2. Menyisihkan sebagian rizki

Menyisihkan sebagian rizki atau menabung memiliki bnayak manfaat, jsalah satunya untuk berjaga-jaga apabila kita mengalami musibah yang membutuhkan biaya banyak. Kita tidak pernah tahu masa depan dan tidak tahu kapan kita akan berada diatas dan kapan kita akan berada dibawah, oleh karena itu Rasulullah SAW menyarankan agar kita menyisihkan sebagian rizki yang kita miliki utuk kebutuhan nanti.

3. Hindari Berhutang

Disaat darurat, berhutang terkadang menjadi satu-satunya jalan alternative. Dalam islam tidak dianjurkan untuk berhutang apabila tidak benar-benar dalam keadaan membutuhkan dan mendesak . Namun, jikamemang terpaksa berhutang, maka orang yang berhutang berkewajiban untuk mengembalikan uang yang dipinjamnya.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa hutang uang kepada orang lain dan berniat akan mengemballikannya, maka Allah akan luluskan niatnya itu. Tetapi barang siapa mengambilnya dengan niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia.” (HR. Bukhari)

4. Perbanyak sedekah

Sedekah menurut islam tidak akan membuat harta yang dimiliki menjadi berkurang atau habis. Justru, salah satu keutamaan bersedekah menurut Islam adalah menambah rezeki, karena Allah akan membukakan pintu selebar-lebarnya kepada orang yang senantiasa bersedekah dijalan Allah.

Allah SWT berfirman :

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai tumbuh seraatus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

5. Tidak Boros

Dalam islam, sikap boros tidaklah dianjurkan karena hal tersebut bukan termasuk dalam kebaikan. Orang yang senantiasa bersikap boros tidak akan bisa menyisihkan sebagian rezeki yang didapatkannya, dan sesungguhnya orang-orang yang seperti itu termasuk kedalam orang yang merugi.

Allah SWT bersabda :

“Sesungguhnya pemborosan-pemborosan itu adalah saudaranya setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Allah SWT.” (QS. Al-Isra: 27)

6.Bijaksana Dalam mengelola Uang

Jika kita bijaksana dalam membelanjakan dan mengelola keuangan, maka kita tidak akan pernah bisa menyisihkan atau menabung sebagaian rizki yang didapat.

7. Berhemat

Berhemat merupakan salah satu cara sukses menurut islam. Orang yang pandai berhemat, maka dia pandai mengelola keuangan dengan baik bagi masa depannya. Menabung juga merupakan hal yang baik , dan dalam sumber syariat islam pun terdapat dalil mengenai anjuran untuk berhemat.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan mampu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari .

ADAB BERGAUL DENGAN LAWAN JENIS

Assalamualaikum sahabat fillah 😊

Dari banyaknya berita disosial media,TV, dan koran itu memberitakan tentang pembuangan bayi, banyaknya aborsi yang dilakukan oleh remaja karna hamil diluar nikah, pembunuhan, dan banyaknya anak remaja sekarang yang sudah tidak perawan.

Ini semua merupakan berita yang sudah tidak asing lagi bagi kita. itu merupakan beberapa akibat dari pergaulan yang tanpa batas. padahal kita tahu, dalam islam sudah ada aturan batasan pergaulan antar lawan jenis.

Islam adalah agama yang sempurna. Di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan manusia, termasuk bagaimana adab bergaul dengan lawan jenis. Di antaranya ialah;

  1. Menundukkan Mandangan

Allah SWT berfirman:

قُلْ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُـضُّوْا مِنْ اَبْصَا رِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا يَصْنَـعُوْنَ

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
(QS. An-Nur 24: Ayat 30)

Allah SWT juga berfirman:

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya”.
(QS. An-Nur 24: Ayat 31)

2. Tidak berdua-duaan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah seorang laki-laki berdua-dauan (kholawat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya”. (HR. Bukhari & Muslim)

3. Tidak menyentuh lawan jenis

Dalam sebuah hadis, Aisyah Ra berkata:

“Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin)”. (HR. Bukhari)

Ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan dalam islam.

Rasulullah SAW bersabda:

“Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh yang tidak halal baginya”. (HR. Tabrani dengan sanad Hasan)

Semoga kita semua senantiasa mampu menjaga diri sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasulullah SAW. aamiin!

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan mampu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun susah v segala sesuatu yang kita niatkan karna Allah, in syaa Allah akan terasa menyenangkan😊

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai