Tukang Sepatu Yang Do’anya Langsung Dikabulkan

Assalamualaikum sahabat fillah…

Apakabar saudaraku semua, semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT ya.

Nah, apa sih yang terpikirkan dibenak teman-teman saat baru membaca judul dari blog ini?

biar gak penasaran dan jawabannya ngarang sendiri. baca sampai habis ya ” kenapa do’a tukang sepatu itu langsung dikabulkan oleh Allah SWT.” cerita ini sangat bagus karena cerita ini saya ambil dari buku Tarbawi yang berjudul “Menata Kembali cara kita meminta kepada Allah SWT”.

Madinah mengalami kekeringan. Setahun sudah berlalu, kaum muslimin sudah shalat dan meminta hujan tetapi belum unjung turun. Malam harinya, dini hari yang larut, ada lelaki berkulit hitam masuk ke masjid Nabawi. lelaki itu lantas shalat sunnah dua rokaat. Setelah melakukan shalat ia kemudian mengangkat tangan, berdoa dengan do’a yang luar biasa, “Ya Allah, penduduk tanah suci Nabi-Mu telah keluar untuk memohon hujan tetapi hujan tidak juga turun. Aku bersumpah untuk-Mu, turunkanlah hujan untuk mereka sekarang juga.”

Muhammad Al Mankadir yang meriwayatkan kisah itu, dan yang menyaksikan apa yang dilakukan lelaki hitam itu dari dekat, sangat heran dengan bunyi doa yang diucapkan lelaki itu. Kebetulan Al Mankadir telah lebih dilu ada di dalam masjid. Ia duduk tidak jauh dari tempat lelaki hitam itu berdoa. Tapi ia sendiri tidak kenal siapa lelaki itu. “Ini benar dao yang berani” Gumamnya.

Tapi kenyataan memang membenarkan do’a itu. Sebelum lelaki hitam itu meletakan tangannya, suara petir tiba-tiba terdengar menyambar. seketika hujan pun turun dengan derasnya.

Setelah hujan turun, lelaki hitam itu menyambung do’anya, “Siapakah aku, apalah aku sehingga doaku begitu dikabulkan. Ya Allah, kemuliaan kembali kepada-Mu, atas segala kemurahan pemberian-Mu.”

Lelaki itu kemudian terus melakukan shalat hingga subuh tiba. Usai shubuh lelaki itu keluar dari masjid bersama berbondong-bondong orang yang tadi berjamaah shubuh. Al Mankadir mencoba mengikuti dari jauh kemana lelaki hitam itu pergi. Ia ingin thau siap dia. Ternyata ia tinggal di sebuah rumah di pinggir Madinah. Al Mankadir tidak lamgsung menemuinya. Ia kembali lagi ke masjid.

Setelah matahari mulai meninggi, Al Mankadir kembali pergi ke rumah lelaki itu. Ternyata ia seorang tukang sepatu. Lelaki berkulit hitam itu tengah menjahit kulit. Ia pun mempersilakan Al Mankadir duduk. Tukang sepatu itu gembira sekali. Karena ia berharap Al Mankadir datang untuk memesan sepatu.

Setelah duduk, Al Mankadir yang memang tidak berniat memesan sepatu, bertanya perihal do’a luar biasa yang ia lihat semalam.

selanjutnya…

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai